Friday, March 27, 2009

Pisau Lipat

Kejadian ini terjadi saat pendidikan dasar untuk para pencinta alam. Seorang senior (instruktur) menemukan sebuah pisau lipat yang tergeletak di atas tanah. Menurut ketentuan yang disepakati, selama pendidikan dasar barang siapa yang meninggalkan sesuatu selama perjalanan harus dihukum.
Senior dengan segera mengambil pisau lipat itu dan bermaksud untuk menghukum siswa pendidikan dasar yang telah lalai meninggalkan pisau lipatnya itu. Setelah para siswa berkumpul semua, sang senior dengan nada berwibawa berkata, "Siapa yang merasa kehilangan pisau lipat di tengah perjalanan tadi?"

Tak ada satu peserta pun yang berani menjawab. Kemudian sang senior menambahkan, "Hayo cepat? saya sebenarnya sudah tahu siapa pemilik pisau lipat ini karena namanya terukir disitu. Tapi saya ingin kejujuran kalian untuk mengaku!"
Masih tidak ada jawaban dari peserta. "Karena tidak ada yang dengan jujur mau mengakui kesalahannya maka saya akan panggil namanya!!!"
Peserta masih saja diam. Akhirnya sang senior habis kesabarannya, diambilnya pisau lipat tadi kemudian dengan lantang sambil melirik ukiran pisu tersebut. "Stain... maju ke depan!," para siswa saling melirik kalau-kalau ada yang maju ke depan. Karena tidak ada yang maju ke depan si senior berkata lagi, "Saya panggil sekali lagi yang bernama STAINLESS STEEL maju ke depan!!!"

Selengkapnya...

Sudah Apa Belum?

Suatu hari terjadi keributan di Rumah Sakit Jiwa Grogol Jakarta, yaitu bentrokan antara 2 kubu pasien. Kubu pasien yang pertama adalah pasien yang selalu menjawab 'SUDAH' setiap kali mendapat pertanyaan, sementara kubu yang kedua adalah pasien yang pasti menjawab 'BELUM' kalau ditanya siapa pun.
Karena perbedaan inilah, mereka sering berselisih paham dan akhirnya kemarin terjadi bentrokan fisik yang mengakibatkan beberapa pasien luka berat dan ringan. Pihak manajemen RSJ Grogol pun meminta bantuan pihak kepolisian untuk membantu mengamankan situasi.

Akhirnya setelah berdiskusi dan mencari solusi, pihak manajemen mengambil keputusan untuk memisahkan 2 kubu pasien tersebut agar tidak terjadi bentrokan lagi. Kubu yang selalu menjawab 'SUDAH' diletakkan di bangsal depan dekat lapangan, sementara kubu yang selalu mengatakan 'BELUM' ditaruh di bangsal belakang dekat blok kamar mandi.
Sebelum cerita ini dilanjutkan, ada pertanyaan untuk Anda semua, apakah Anda sudah paham cerita yang barusan Anda baca?.
Baik kalau sudah faham, Silahkan Anda mengambil tempat...!

Selengkapnya...

Kecelakaan

Suatu hari di tol Cikampek terjadi kecelakaan, sebuah mobil minibus Carry jungkir-balik dan seluruh penumpangnya yang terdiri atas seorang bapak, seorang ibu dan dua orang anak terluka parah tak berdaya. Hanya seekor monyet, binatang peliharaan keluarga itu yang masih segar bugar.
Pak polisi kebingungan ketika harus mencatat dan melacak kejadian sebenarnya untuk dilaporkan pada atasannya. Kemudian, Polisi memutuskan menanyai si monyet untuk memperoleh keterangan kuat untuk dicatat sebagai laporan. "Toh, dia kan monyet peliharaan. Biasanya, monyet peliharaan punya tingkat intelegensia yang tinggi" pikir polisi tadi.
Mulailah Polisi menanyai sang monyet, yang kini tampak memegang sebuah botol bir. "Monyet, apa yang terjadi sebenarnya?," tanya Polisi.

Si monyet kemudian berjungkir balik beberapa kali. "Oh...mobil terjungkir balik beberapa kali..," kata polisi dalam hati sambil mencatat.
"Lalu, apa yang dilakukan oleh si bapak?," pertanya selajutnya disampaikan Polisi. Si monyet menirukan gerakan mabuk sambil minum dari botol bir yang dipegangnya. "Oh...si bapak sedang mabuk saat menyetir. Pantas saja..."
"Terus, si ibu ngapain? Dan anak-anak ngapain?," Si monyet menirukan posisi orang tidur, kemudian bergerak-gerak seperti orang sedang bertengkar.
"Oh...oke deh. Eh, ngomong-ngomong, kamu sendiri ngapain, monyet?," tanya Polisi. Dan .... si monyet kemudian menirukan gerakan menyetir.

Selengkapnya...

Belajar Lawan Kata

Kelas yang tadi ribut-ribut tanpa guru, kini menjadi sunyi. Guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti dan disegani oleh semua murid telah masuk ke dalam kelas. Wajahnya garang seperti harimau kelaparan.
Murid-murid: Selamat pagi, Bu Guru!
Bu Guru (dengan suara melengking): Mengapa bilang selamat pagi
saja? Kalau begitu siang, sore dan malam kalian mendoakan saya tidak selamat ya?
Murid-murid: Selamat pagi, siang dan sore Bu Guru.....
Bu guru: Kenapa panjang sekali? Tidak pernah orang mengucapkan selamat
seperti itu! Katakan saja selamat sejahtera, bukankah lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan ini meliputi semua masa dan keadaan.
Murid-murid: Selamat sejahtera Bu Guru!
Bu guru: Sama-sama, duduk! Dengar baik-baik. Hari ini Bu Guru akan menguji kalian semua tentang lawanan kata atau antonim kata. Kalau Bu Guru sebutkan perkataannya, kalian semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti?

Murid-murid: Mengerti Bu Guru...
Guru: Pandai!
Murid-murid: Bodoh!
Guru: Tinggi!
Murid-murid: Rendah!
Guru: Jauh!
Murid-murid: Dekat!
Guru: Berjaya!
Murid-murid: Menang!
Guru: Salah itu!
Murid-murid: Betul ini!
Guru (geram): Bodoh!
Murid-murid: Pandai!
Guru: Bukan!
Murid-murid: Ya!
Guru (mulai pusing): Oh Tuhan!
Murid-murid: Oh Hamba!
Guru: Dengar ini...
Murid-murid: Dengar itu...
Guru: Diam!!!!!
Murid-murid: Ribut!!!!!
Guru: Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!
Murid-murid: Ini adalah jawaban, pandai!!!
Guru: Mati aku!
Murid-murid: Hidup kami!
Guru: Saya rotan baru tau rasa!!
Murid-murid: Kita akar lama tak tau rasa!!
Guru: Malas aku ngajar kalian!
Murid-murid: Rajin kami belajar bu guru...
Guru: Kalian gila semua!!!
Murid-murid: Kami waras sebagian!
Guru: Cukup! Cukup!
Murid-murid: Kurang! Kurang!
Guru: Sudah! Sudah!
Murid-murid : Belum! Belum!
Guru: Mengapa kamu semua bodoh sekali?
Murid-murid: Sebab saya seorang pandai!
Guru: Oh! Melawan, ya??!!
Murid-murid: Oh! Mengalah, tidak??!!
Guru: Kurang ajar!
Murid-murid: Cukup ajar!
Guru: Habis aku!
Murid-murid: Kekal kamu!
Guru (putus asa): O.K. Pelajaran sudah habis!
Murid-murid: K.O. Pelajaran belum mulai!
Guru: Sudah, bodoh!
Murid-murid: Belum, pandai!
Guru: Berdiri!
Murid-murid: Duduk!
Guru: Bego kalian ini!
Murid-murid: Cerdik kami itu!
Guru: Rusak!
Murid-murid: Baik!
Guru (stres): Kamu semua ditahan siang hari ini!!!
Murid-murid: Kami sebagian dilepaskan tengah malam itu!!
Guru (stres): 66666
Murid-murid: 99999
Guru (stres): !!!!!
Murid-murid: ?????

Selengkapnya...

Hadiah Untuk Mama

Tiga orang anak laki-laki yang merantau sukses dalam pekerjaan dan usaha mereka. Mereka akhirnya mendiskusikan pemberian apa yang dapat mereka berikan kepada ibu mereka yang sudah lanjut usia sebagai hadiah dan ucapan syukur karena mereka bertiga telah menjadi orang yang sukses dan kaya.
Anak pertama berkata, "Aku sudah selesai membangun sebuah rumah yang sangat besar untuk Mama kita!"
Dan anak yang kedua berkata, "Oh, aku sudah mengirimkan Mama sebuah mobil Marcedes, lengkap dengan sopirnya!"

Lalu anak ke tiga berkata, "Aku punya hadiah yang lebih istimewa dari kalian berdua! Kalian tahu kan dan kalau Mama kita sangat suka sekali membaca kitab suci dan kalian juga tahu kan kalau penglihatan Mama kita kurang begitu bagus lagi sehingga dia kesulitan dalam membaca kitab suci. Nah ... aku mengirimkannya seekor Burung Beo luar biasa yang hafal seluruh isi kitab suci. Mama tinggal menyebutkan kitab apa, pasal, maupun ayat berapa yang ingin didengarnya dan dengan cepat Burung Beo ini akan meyebutkan isinya!!"
Beberapa waktu kemudian, ibu mereka mengirimkan surat ucapan terima kasih kepada anak-anaknya:
"Milton," dia menulis kepada anak pertamanya, "Rumah yang kau bangunkan untukku terlalu besar. Aku hanya menggunakan satu kamar, tapi aku harus membersihkan seluruh rumah!"
"Gerald," dia menulis kepada anak keduanya, "Aku sudah terlalu tua untuk mengadakan perjalanan. Sepanjang hari aku menghabiskan waktu di rumah saja, jadi aku sangat jarang menggunakan Mercedes itu. Lagipula sopirnya agak kurang sopan!"
"Donald tersayang," dia menulis kepada anaknya yang ketiga, "Kamu betul-betul tahu apa yang menjadi kesukaan Ibumu ini .... Ayam yang kamu kirimkan padaku itu sangat lezat rasanya!"

Selengkapnya...

Jam Tangan

Seorang pemuda sedang dalam perjalanan kembali ke Jakarta dengan kereta api. Persis di depannya duduk seorang bapak. Setelah lama berdiam diri, sambil menguap sang pemuda ber tanya kepada bapak tersebut, "Maaf, jam berapa sekarang, Pak?"
Sebuah pertanyaan yang biasa kita lakukan di mana pun, kapan pun, dan kepada siapa pun, dan biasanya kita selalu dapat jawaban. Tapi kali ini sungguh di luar dugaan, si bapak diam saja. Mengira sang bapak agak kurang dengar, pemuda tersebut mengulanginya sampai 3 kali, namun si bapak tetap diam tidak bergeming sedikitpun.
Merasa kesal, pemuda langsung mencolek bapak tersebut dan berkata,
"Saya heran, mengapa Bapak tidak menjawab pertanyaan saya? Apa sih susahnya," tanyanya kesal.

Si bapak menjawab dengan tenang: "Bukannya saya nggak mau menjawab, tapi nanti kalau saya jawab, kita pasti ngomong-ngomong lagi soal ini soal itu, terus, sampai nanti kita jadi akrab."
Si pemuda melongo mendengar ceramah si bapak, terus dia tanya lagi, "Lalu, apa salahnya kalau kita akrab?"
Si bapak bilang, "Nanti anak gadis dan istri saya akan menjemput saya di Gambir. Kalau kita sudah akrab, nanti kita akan turun sama-sama, terus saya pasti memperkenalkan mereka sama kamu."
Si pemuda tambah bingung, "Terus, Pak??" tanyanya lagi penasaran.
"Istri saya tuh orangnya baik sekali sama semua orang. Nanti dia pasti nawarin kamu mampir ke rumah. Nanti kamu mampir dan pasti mandi di rumah saya, terus makan di rumah saya. Kamu nanti lama-lama bisa akrab dengan anak gadis saya dan kamu bisa jadi pacar anak saya dan lama-lama kamu bisa jadi menantu saya." lanjut si bapak.
Sang pemuda yang tadi sudah bingung sekarang menjadi makin bingung, lantas dia tanya, "Terus apa hubungannya sama pertanyaan saya yang pertama?"
Sambil berdiri dan dengan lantang bapak tersebut menjawab,
"Masalahnya ... SAYA TIDAK MAU PUNYA MENANTU SEPERTI KAMU, JAM TANGAN SAJA NGGAK PUNYA!!!

Selengkapnya...

Abang

Pada suatu pagi, bertanya si isteri pada si suami:
Isteri: Abang lihat deh tetangga kita yg baru pindah itu?
Suami: Kenapa?
Isteri: Tiap pagi sebelum pergi kerja, suami dia akan cium isterinya. Kalau pulang kerja, dia akan berikan isterinya sekuntum bunga mawar. Mesra banget mereka. Kenapa abang tidak seperti itu?
Suami: Mau mampus apa?... Mana abang kenal sama isterinya?"




Selengkapnya...

Naik Kertawati

Karena terlahir bersamaan dengan kenaikan pangkatnya, maka Tuan Arjuna memberi nama pada puteri bungsunya, NAIK KERTAWATI, dengan nama panggilan Naik.
Anak itu kini sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK). "Naik, apakah Naik sudah bobo sendiri?," tanya ibu guru pada putri tiga sudara itu.
"Naik bobo sama papi dan mami bu guru," jawab Naik lugu.
"Masih bobo sama mami dan papi...?!," timpal ibu guru, seolah-oleh keheranan.

Sambil memperagakan tempat tidurnya anak itu berkata, "Papi...Naik...Mami...gitu"
Sambil menahan tawa Guru hanya berkata, "Ooooow

Selengkapnya...

Nama Jawa

Dibalik nama-nama pria Jawa sesungguhnya ada harapan tertentu dari orangtuanya, agar anaknya kelak kalau besar bisa sesuai yang diharapkan.
Contohnya :
- Pandai menanam bunga, diberi nama Rosman.
- Pandai membaiki mobil, diberi nama Karman.
- Pandai main golf, diberi nama Parman.
- Pandai dalam korespondensi, Suratman.
- Gagah perkasa, Suparman.
- Kuat dalam berjalan, Wakiman.
- Berani bertanya, Asman (askman).
- Ahli membuat kue, Paiman.
- Pandai berdagang, Saliman.
- Pandai melukis, Saniman.
- Agar jadi orang kaya, Sugiman.
- Agar besar nanti padai cari muka, Yasman
- Suka begituan, Pakman
- Suka makan toge goreng, Togiman
- Selalu ketagihan, Tuman

- Suka telanjang, Nudiman
- Selalu sibuk terus, Bisiman
- Biar pinter main game diberi nama Giman
- Biar bisa sering cuti diberi nama Sutiman
- Biar jadi juragan sate diberi nama Satiman
- Biar jadi juragan trasi diberi nama Tarsiman
- Biar pinter memecahkan problem diberi nama Sukarman
- Biar kalau ujian ndak usah mengulang diberi nama Herman
- Biar pinter bikin jus diberi nama Yusman
- Biar jadi orang yang berwibawa diberi nama Jaiman
- Biar jadi pemain musik diberi nama Basman
- Biar awet muda diberi nama Boiman
- Biar pinter berperang diberi nama Warman
- Biar jadi orang Bali diberi nama Nyoman
- Biar jadi orang Sunda diberi nama Maman
- Biar lincah seperti monyet diberi nama Hanoman
- Biar jadi orang Belanda diberi nama Kuman
- Biar tetep tinggal di Jogja diberi nama Sleman
- Biar jadi tukang sepatu handal diberi nama Soleman
- Biar tetep bisa jalan walau ndak pake mesin diberi nama Delman

Selengkapnya...

Pindah Kamar

Sekian lama seorang pasien tidak memeriksakan kesehatannya, pada suatu hari dengan rasa kwatir berkonsultasi pada dokter pribadinya.
Pasien : "Dok, bagaimana kesehatan saya...??"
Dokter : "Kamu enggak apa-apa, dengan minum obat yang teratur, kamu kan cepat sembuh."
Pasien : "Gimana kalau saya minum obatnya sekaligus dok?"
Dokter : "Nggak masalah, paling kamu cuma akan pindah kamar."

Pasien : "Berarti saya sembuh dok???"
Dokter : "Nggak, cuma akan pindah ke kamar mayat!"

Selengkapnya...

Wednesday, March 25, 2009

Keturunan Orang Kaya

Di lorong sempit di tengah kota nampak dua orang pengemis yang sedang menunggu para dermawan memberikan dirinya rupian.
Pengemis 1: "Tuan, Nyonya...berilah kami uang..... 500 boleh 100 juga boleh 100 ribu juga nggak nolak".
Pengemis 2: "Berilah kami uang tuan, tuan akan kami do'akan semoga cepat kaya! dan banyak rezeki".
Pengemis 1: "Seharian kita mengemis, kok ya gak bisa buat beli mobil ya?..... eh...ngomongin soal orang kaya, gue ini sebenarnya keturunan orang kaya lho....harta peninggalan keluarga kami nggak akan habis dimakan tujuh keturunan!".

Pengemis 2: "Lha terus kenapa elo jadi kere dan ngemis kaya gini?".
Pengemis 1: "Gue ini keturunan kedelapan!"

Selengkapnya...

Tuesday, March 24, 2009

Perempuan Penyelamat

Seorang wanita cantik tengah menikmati perjalanannya dalam kapal pesiar. Dia sangat mengagumi kemewahan kapal itu. Baru pertama kali dia melihat kapal dengan fasilitas begitu mewah seperti itu. Untuk mengenang perjalanannya dia menulis dalam buku hariannya.
Tanggal 13: Bukan hari yang sial ... namun keberuntungan buatku. Aku bisa mengenal kapten kapal dan ternyata dugaanku benar .... Dia sangat gagah dan tampan ...aaah benar-benar beruntungnya aku.
Tanggal 14: Tanpa kuduga sang kapten mengajakku makan malam dan ..... alamak dia juga sempat memuji kecantikannku ..... Aku jadi tersanjung.
Tanggal 15: Dia mengajakku makan malam lagi. Sang kapten ternyata nakal juga ... dia mulai berani mengajakku bercinta dan menunggu jawabanku besok.

Tanggal 16: Dia menagih janji ..... dengan jual mahal kutolak dia. (Emangnya gua apaan...) eh ... dia malah mengancam akan menenggelamkan kapal beserta 1200 penumpangnya.
Tanggal 17: Pagi yang cerah ..... aku bangga bisa menyelamatkan nyawa 1200 penumpang.

Selengkapnya...

Ayahmu Pun Tak Tahu

Suzy menyampaikan hasrat hatinya pada sang bapak untuk menikah dengan Robert, jejaka pilihannya yang juga tetangga dan teman sepermainannya sejak kecil.
Suzy: "Ayah, Robert melamar saya. Kami mau menikah."
Ayah: "Apa? Tidak boleh! Kamu boleh nikah dengan siapa saja kecuali Robert."
Suzy: "Tapi mengapa?"
Ayah: "(Separuh berbisik) Karena Robert sebenarnya adalah abangmu. Tapi, jangan
beritahu ibumu ya!" (Terkejut, Suzy pergi pula kepada ibunya).

Suzy: "Ibu, Ayah melarang saya menikah dengan dengan Robert."
Ibu : "Tak usah dengar kata ayah kamu itu. Kamu boleh kawin dengan siapa saja yang kamu suka, termasuk Robert."
Suzy: "Tapi kata ayah, Robert itu abang saya. Kakak beradik kan tak boleh kawin."
Ibu: "(Separuh berbisik) Hmmm.... Ayah kamu pun tak tahu kamu bukan anaknya."

Selengkapnya...

Abang

Pada suatu pagi, bertanya si isteri pada si suami:
Isteri: Abang lihat deh tetangga kita yg baru pindah itu?
Suami: Kenapa?
Isteri: Tiap pagi sebelum pergi kerja, suami dia akan cium isterinya. Kalau pulang kerja, dia akan berikan isterinya sekuntum bunga mawar. Mesra banget mereka. Kenapa abang tidak seperti itu?
Suami: Mau mampus apa?... Mana abang kenal sama isterinya?"




Selengkapnya...

Kotoran

Suatu hari Pak Pandir melalui satu lorong yang remang-remang saat hendak pulang ke rumahnya. Di tengah perjalanan tadi dia hampir menginjak kotoran manusia yang masih panas. Tapi dia masih ragu betul tidak benda yang dilihatnya tadi adalah kotoran.
Karena penasaran, pak Pandir ambil keputusan untuk mengamati kotoran itu lebih dekat, lalu dia berkata, "Bentuknya mirip tahi."
Karena masih penasaran dia pegang lagi kotoran itu, dan berkata, "lembek...mirip
tahi."

Terus dia colek sedikit kotoran itu lalu dia endus, dan berkata: "Baunya mirip tahi."
Tapi pak Pandir masih saja ragu-ragu, dia pun mengambil keputusan untuk menjilat sedikit kotoran tersebut. Begitu selesai menjilat dia pun menjerit... "MEMANG KOTORAN! UNTUNG GAK TERINJAK!!!"

Selengkapnya...

Kue Tart

Seorang lelaki pergi ke sebuah toko kue dan memesan kue tart untuk pesta ulang tahun istrinya.
"Apa yang hendak ditulis pada tart ulang tahun ini, Pak?" tanya si pelayan kepada lelaki itu.
"Mmmm, tulis saja "Sayang, kamu tidak bertambah tua" di bagian atas, kemudian sambung dengan "Sayang, kamu cuma bertambah cantik" di bagian bawah," kata lelaki itu.
Esoknya, lelaki itu datang mengambil tartnya dan terus membawa pulang ke rumah untuk dipersembahkan kepada istrinya di hadapan tamu-tamu yang lain.

Saat tart itu dibuka di depan istri dan tetamu undangan yang lain, lelaki itu hampir pingsan ketika membaca tulisan yang tertera di tart itu:
"SAYANG KAMU TIDAK BERTAMBAH TUA DI BAGIAN ATAS. SAYANG KAMU CUMA
BERTAMBAH CANTIK DI BAGIAN BAWAH."

Selengkapnya...

Pulang Kampung

Suatu hari Ali minum teh di warung Pak Maman yang biasa dikunjunginya. Saat sedang duduk di warung tersebut, Pak Maman, si pemilik warung menghampirinya dengan wajah gembira.
Ali : "Kenapa Pak Man? Kok seneng banget sih?"
Pak Maman: "Saya baru baca surat dari Istri saya di Kampung. Suratnya baru saya terima sore tadi."
Ali : "O ya....Apa katanya? Tentu good news dooonk....!"
Pak Maman: "Dalam suratnya dia bilang dia sudah melahirkan! New baby!. Ayo....saya lagi senang saat ini! Saya beri kamu free minum hari ini!"

Ali: "Waaah selamat jadi bapak yaaa....! Tentu harus cepat-cepat pulang kampung donk?"
Pak Maman: "Iya lah.... lagian saya juga sudah tiga tahun ini gak pernah pulang kampung dan ketemu istri saya, sekalian!".
Ali: "?????????????"

Selengkapnya...

Nenek Minta Hairspray

Pada suatu hari ada nenek dan kakek sedang berteduh karena hujan. Lalu datanglah anak-anak yang sedang bermain hujan. rupanya anak-anak itu sedang berlomba untuk membuat cacing tanah menjadi lurus.

Anak Pertama mencoba dengan menarik cacing tersebut tapi setelah di lepas cacingnya kembali bengkok.

Anak Kedua mecoba dengan memasukkan dalam sedotan tapi setelah keluar dari seditan nasibnya juga sama. Bengkok lagi.

Anak Ketiga langsung berlari ke rumah dan kembali membawa hairspray ibunya lalu menyemprot cacing tersebut. Ternyata berhasil cacing itu menjadi keras dan lurus.

Rupanya Kakek dan Nenek memperhatikan kejadian tersebut
Nenek: "Kek, nanti nenek minta hairspray yaa!"
kakek: "Buat apa nek??"
Nenek: "Nenek kan mau buat....."
Kakek: "(emosi nih) memang kakek udah gak mampu?"
Nenek: "Lha kemarin mau masukin aja gak gisa-bisa!"
Kakek: "Eh nenek jangan bilang kakek loyo ya!! (darah tinggi kambuh)"

Nenek: "Lhooo kenapa marah?. Makanya kalo nenek ngomong jangan di samber."
Kakek: "Buat apa? kalo bukan buat semprot anunya Kakek biar lurus dan keras!"
Nenek: "Lha hairspray buat semprot benang, biar kalo masukin benang jahit gampang."
Kakek: "Ooooo, ya maaf, jadi merasa berdosa"

Selengkapnya...

Kakek Nenek Pikun

Nenek: "Mau kemana?"
Kakek: "Oh aku mau ke dapur sebentar untuk mengambil segelas air"
Nenek: "Kalau begitu sekalian tolong bawakan aku es krim vanila"
Kakek: "OK .."
Nenek: "Eh tunggu sebentar, apakah tidak sebaiknya kamu tulis pesananku itu supaya kamu tidak lupa?"
Kakek: "Ah tidak perlu, aku ingat kok ... es krim vanila kan?"
Nenek: "Kalau begitu sekalian tambahkan strawberry dan krimnya"
Kakek: "Beres .. !!"



Nenek: "Ah sebaiknya kamu tulis semua pesananku itu, nanti pasti kamu lupa semuanya"
Kakek: "Jangan khawatir aku masih ingat kok, es krim vanila, strawberry dan krimnya bukan?"
Dua puluh menit kemudian sang kakek datang dan memberikan kepada nenek sepiring daging dan beberapa butir telur rebus.
Nenek: (Dengan wajah cemberut) "Nah, apa kataku, kamu lupa kan pesananku ... makanya ditulis dulu"
Kakek: "Lho memangnya kamu tadi pesan apa sih?"
Nenek: (Dengan wajah yang masih cemberut) "Roti bakar isi strawberry."

Selengkapnya...

Papanya Beda

Sepasang suami istri sedang menikmati makan malam yang indah dalam rangka merayakan ulang tahun perkawinan mereka yang ke-50. Ulang Tahun Perkawinan Emas yang dirayakan dengan 8 anak, 28 cucu, 2 cicit.
Ketika menikmati makanan pencuci mulut, si suami tiba-tiba teringat sesuatu dan kemudian menoleh ke arah istrinya dan bertanya, "Ada satu hal yang ingin kutanyakan padamu sejak lama lho. Tapi aku merasa tidak enak, jadi pertanyaan ini belum pernah terlontarkan.
..... Tapi malam ini khan kita merayakan Kawin Emas kita, kita sendiri sudah jadi Oma sama Opa, jadi... ada baiknya saya tanyakan sekarang deh..."



Si istri, "Apa sih? Tanya saja. Kenapa mesti tidak enak?" "Gini.... anak kita yang nomor 4 kok nggak mirip sama saudara-saudaranya yang lain. Apakah papanya beda?"
Si istri kaget mendengar pertanyaan sang suami. Ia menundukkan kepala dan nggak sanggup menatap suaminya.
"Iya.....," katanya mengaku. "Papanya beda."
Hening....... Mata si suami mendadak dipenuhi kabut air mata... "Ooh...," katanya sambil menahan sesak di dada.
"Kalo gitu, boleh gak aku tahu siapa papanya?" Hening lagi.......Sembari mengumpulkan keberanian, si istri menjawab, "Kamu...."


Selengkapnya...